PENGAWETAN DENGAN PENGGARAMAN,PENGGULAAN,DAN
PENGASAMAN PADA MAKANAN ATAUPUN MINUMAN
Pengawetan dengan garam
pengawetan dengan garam |
·
Garam berperan sebagai penghambat selektif pada
mikroorganisme pencemar tertentu.
·
Efek garam: saat aktivitas air menurun →
mikroorganisme terhambat. Tekanan osmotik meningkat mikroorganisme mengalami
plasmolisis.
·
Kadar garam 6% : menghambat mikroba proteolitik
dan penghasil spora.
·
Kadar garam 10-12% : menghambat mikro patogenik.
Misalnya clostridium botulinum.
·
Mikroba halofilik tahan terhadap kadar garam
tinggi/kadar ion tinggi. Misalnya: lactobacilli, leuconostoc. Proteolitik
memproduksi enzim pemecah protein → dilepas keluar
·
Asam dalam makanan untuk pengawet berasal :
·
Sebagai hasil dari fermentasi
·
Sengaja ditambahkan pada makanan.
·
Asam yang berfungsi sebagai pengawet:
·
Asam asetat
·
Asam laktat
·
Efek antimikroba dan asam:
·
pH yang rendah akan menghambat mikroba
·
Efek toksis terhadap mikroorganisme.
·
pada pH yang sama, asam asetat lebih menghambat
dari pada asam laktat
Tujuan penggaraman dan pengasaman
·
Meningkatkan sifat organoleptik
·
Memperpanjang daya simpan
Pengaruh penggaraman terhadap susut gizi
·
Penggaraman menyebabkan keluarnya cairan produk
pangan → protein arut dan vitamin larut ikut keluar.
·
Pada penggaraman kering protein menurun 1%
·
Pada penggaraman basah protein menurun 5%
·
Beberapa hasil penelitian, vitamin tidak banyak
hilang
Osmosis : perpindahan air melalui semi
permiabel dari tempat konsentrasi tinggi ke rendah.
Plasmolisis: dampak dari osmosis
Pengawetan pangan dengan penggulaan
•Produk : jam, jelly, marmalade, mentega buah.
•Empat
substansi penting dalam menentukan gel buah: pektin, asam, gula, air.
Pengawetan pangan dengan penggulaan
Produk : jam, jelly, marmalade, mentega buah.
Empat substansi penting dalam menentukan gel
buah: pektin, asam, gula, air.
Pektin(Braccanot,
1825, Prancis)
Golongan substansi yang terdapat dalam sari
buah, yang membentuk larutan koloidal dalam larutan.
Berasal dari perubahan protopektin yang terjadi
selama proses pemasakan buah
Dapat membentuk gel jika kondisinya cocok.
Merupakan koloid yang refersibel karena dapat
larut dalam air, dapat diendapkan, dapat dipisahkan, dapat dikeringkan.
Protopektin
Terdapat pada lamella tengah sel-sel tanaman
Bila dididihkan dalam larutan asam→dihidrolisis
menjadi pektin
Merupakan prekusor pektin yang tidak dapat larut
Pembentukan gel
Saat pembuatan jely:
Pectin dalam substrat buah-buahan
ditambah gula → keseimbangan pektin dan air berubah→ kemantapan pectin terganggu→
pectin menggumpal→ terbentuk serabut halus →struktur ini mampu menahan air atau
kadar pectin berpengaruh pada kontinuitas dengan kepadatan serabut.
Makin tinggi kadar gula maka makin berkurang air
yang ditahan oleh struktur serabut. Makin tinggi keasaman, strukturnya keras
Kadar pektin berpengaruh terhadap kontinuitas dan
kepadatan serabut.
makin tinggi kadar gula makin berkurang air yang ditahan
oleh struktur serabut. Makin tinggi asiditas, struktur keras.
Produk lain
1. Pasta buah
produk kental → dibuat dengan menguapkan air dari bubur buah →
kandungan zat padat tinggi (70% total solid) biasanya tidak ada struktur gel
yang terbentuk.
2. Manisan buah
prinsip : peresapan
lambat dalam sirup sampai kadar gula dalam jaringan tinggi, sehingga dapat
mencegah pertumbuhan mikroba.Manisan buah: basah, kering, kering berlapis
gula(80%)
3. Susu Kental Manis
·
Dikembangkan
oleh Borden ( ±1 abad yang lalu)
·
Terdiridari:
±18 pound guladalam100 pound susu
·
Dikentalkandengants70%
(lebih)
·
Perlakukan pemanasan sedang, tidak disterilisasi
(protein akan rusak) maka kadar gula tinggi sebagai pangawet.
Pengolahan dan pengawetan makanan dengan penggulaan
Prinsip : pengawetan dengan menggunakan gula → gula mempunyai Aw dan
meningkatkan tekanan osmose sehingga buah awet karena air buah diserap gula.
Gula sebagai pengawet
a.
Mengurangiaktifitasair (Aw)
sehinggapertumbuhanmikroorganismeterhambat.
b.
Meningkatkantekananosmotiksehinggamenyebabkanterjadinyaplasmolisissel.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a.
Efek panas dan gula terhadap pemanasan
b.
Buah dalam larutan gula tanpa pemanasan, terjadi:
c.
Buah kehilangan sari
d.
Tekstur mengkerut dan lemas
e.
Penetrasi berjalan lambat
Akibat pemanasan yang berlebih
:
a.
Dinding sel berubah
b.
Penetrasi gula berjalan cepat
c.
Penyerapan gula oleh buah lebih banyak → buah mengembang
apabila didinginkan
Gula mempunyai efek penguat pada
dinding sel, adanya konsentrasi gula yang tinggi pada permulaan pemanasan
sehingga buah kaku.
Keseimbangan proporsi gula, pektin dan asam
Pektin
ü
Terdapatdibawahkulitbuah, hati(cope,
disekitarbiji.
ü
Tiap buah, kadar pectin berbeda-beda
ü
Kerusakan pectin dapat dicegah dengan penambahan
gula
ü
Merupakan hasil degradasi protopektin selama
pematangan
ü
Dapat dikeluarkan dengan pemanasan dan asam
kondisi optimum pembentukan gel
•Pektin 0,75-1,5% (tergantung padati penya)
•Gula 65-75%
•Asam pH 3,2-3,4
Kelainan produk jelly:
v
Kristalisasi
karena padatan yang terlarut berlebihan, sukrosa tidak cukup atau gula tidak
cukup terlarut
v
Keras,
kenyal, akibat kurang gula atau pektin yang berlebihan
v
Kurang
masak, gel yang berbentuk seperti sirup karena kelebihan gula
v
Sineresis/
meleleh, asam berlebihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar